Buku Apa yang Benar, Bukan Siapa yang Benar merupakan tulisan terbaru bergaya novel karya Cak Nun, yang membahas interaksi antara Simbah bersama tiga penerusnya dengan watak dan latar belakang yang berbeda; Gendon, Pèncèng dan Beruk, dalam memaknai setiap tujuan hidup manusia serta dinamika di dalamnya. Buku ini banyak melibatkan fenomena yang terjadi di masa kini dan lampau, mulai dari agam…
Hujan adalah janji setia langit kepada bumi. Yang pasti datang, tanpa payah menunggu. Kita terjebak di hujan yang sama, namun tak bisa saling bicara. Membuatku terus menunggumu memutar badan dan melempar senyum kepadaku. Aneka rasa tumpah dari langit. Cemas dan rindu tanpa bisa kucegah. Rasa yang begitu besar, yang melenyapkan rasa lainnya. Jarak kita tak jauh. Namun tak bisa bertatapan, apa…
Awalnya saya ingin menulis buku yang manis, tanpa rasa pahit seperti buku-buku saya sebelumnya. Beberapa tulisan pembuka sudah ditulis dengan baik. Hingga suatu peristiwa yang tak bisa saya jelaskan menimpa saya, proses menulis buku ini pun tak dapat saya jalankan sesuai rencana semula. Kesedihan memang bisa datang tak diduga-duga. Akhirnya saya memilih menulis apa saja yang terasa melegakan. S…
Novel “Orang-Orang Biasa” menceritakan rencana perampokan di Kota Belantik. Kota Belantik sendiri merupakan kota yang bisa dikatakan naif. Alasannya sendiri karena masyarakatnya terkenal ramah dan sopan walaupun pendidikan masyarakatnya tidak tinggi. Namun, julukan naif tersebut hilang dengan adanya kasus perampokan terjadi ketika pawai kemerdekaan yang dilakukan oleh sekelompok perampok. …