Kamu Terlalu Banyak Bercanda Buku "Kamu Terlalu Banyak Bercanda" tentang hitam untuk putihnya "Nanti Kita Bercerita Tentang Hari Ini". Buku ini didedikasikan untuk semua teman yang sedang berproses. Berdamai dengan sisi manusiawi dari sisi gelap manusia. Selamat menikmati sisi manusiawi manusia.
Muslimah Bercahaya: Cerdas, Mulia, Penuh Cinta 6 karakter penting Muslimah Bercahaya yang perlu diketahui dan diteladani olehmu ada di dalam buku ini. - Muslimah Hijrah: melalui ujian, bertaubat, meninggalkan masa lalu kelam, memilih lingkungan kebaikan, 10 langkah berhijra.h - Muslimah Terjaga: mulianya wanita, terjaga pikirannya, terjaga di media sosial, terjaga pandangannya terjag…
Apa pun kata Orang, Kamu Harus Tetap Berjuang Kamu yang lebih paham bagaimana kondisimu sendiri. Enggak ada yang benar- benar paham, selain dirimu. Jika ada orang-orang yang memandang sebelah mata atau bahkan meremehkan perjuanganmu. Biarkan saja. Kamu enggak perlu capek- capek mendengarkannya. Mereka enggak tahu apa saja pengorbanan Yang sudah kamu lakukan sejauh ini. Apa pun kat…
Seseorang sedang duduk di balik jendela. Seluruh ruang ditutupnya rapat-rapat sebab ia tidak ingin satu sosok pun mengetahui keberadaannya. Tangisnya menggema dalam diam, menggaung tanpa kata-kata. Pikirnya berkelana pada berbagai kilasan masa ketika ia dilupakan, ditinggalkan, dilukai, juga dikhianati hingga ia merasa kehilangan dirinya sendiri. Kamu tahu, nampaknya ia sedang benar-benar me…
Setelah lolos dari maut dalam perburuan Kitab Ilmu Silat Kupu-Kupu Hitam ke kota mistik Shambala, Pendekar Tanpa Nama meneruskan perjalanan ke Chang’an, ibukota Negeri Atap Langit berpenduduk dua juta manusia dari segala bangsa, menyusuri jejak Harimau Perang, tersangka pembunuh Amrita kekasihnya. Berhasilkah pendekar kelana dari Javadvipa ini mencuri Pedang Mata Cahaya dari Istana Daming?…
"Pulau Jawa tahun 871. Pendekar tanpa nama yang telah mengundurkan diri dari dunia persilatan sudah 100 tahun umurnya. Pendekar tua itu sudah lupa, siapa saja lawan yang pernah terbunuh olehnya, dan barangkali kini murid atau kerabat lawan-lawannya datang menuntut pembalasan dendam. Bahkan negara menawarkan hadiah besar untuk kematiannya. Pendekar tua itu tahu ajalnya sudah dekat, tetapi ia …