Text
Renungan Indonesia
"...... justru sekarang inilah aku merasa lebih erat terkait kepada bangsaku, aku lebih-lebih mencintainya dari yang sudah-sudah. Kami begitu sering saling tidak mengerti, aku dan bangsaku ini. Bagi bangsaku kadang-kadang aku terlalu abstrak, terlalu 'Barat', mereka tidak bisa mengerti, dan mereka itu bagiku kadang-kadang terlalu malas, membikin aku berputus asa oleh sikapnya yang tidak mau berbuat apa-apa dan salah mengerti. Aku jadi marah dan tidak sabar lagi oleh kesalahan-kesalaahn mereka yang kecil-kecil. Kadang- kadang mereka itu membikin aku pahit, tapi nasib mereka dan tujuan hidupku adalah satu: kami senasib dan sepenanggungan dan tetap nasib sepenangguan, di masa yang lalu dan di masa depan."
000359 | 923 SJA r c.1 | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain