Text
Sebuah usaha melupakan
Awalnya saya ingin menulis buku yang manis, tanpa rasa pahit seperti buku-buku saya sebelumnya. Beberapa tulisan pembuka sudah ditulis dengan baik. Hingga suatu peristiwa yang tak bisa saya jelaskan menimpa saya, proses menulis buku ini pun tak dapat saya jalankan sesuai rencana semula. Kesedihan memang bisa datang tak diduga-duga. Akhirnya saya memilih menulis apa saja yang terasa melegakan. Saya membiarkan diri saya menikmati proses pemulihan hati kembali. Saya bahkan tak memikirkan seperti apa jadinya buku yang sedang kamu baca ini pada waktu itu. Bagi saya, saat menulis buku ini adalah terapi menenangkan diri. Penenang untuk seseorang yang pernah sekuat hati memperjuangkan, tetapi dilepas paksa kemudian.
Kamu tahu rasanya dikhianati? Seseorang yang kamu cintai sepenuh hati hanya menjadikanmu 'pengaman' untuk membuatnya terbang lebih tinggi. Setelah ia tumbuh jauh, kamu pun dijatuhkan tanpa peduli. Kamu dibiarkan terbaring dalam penderitaanmu. Kamu merasa tiba-tiba hilang arah.
Setelah hari-hari yang sedih berlalu. Bulan-bulan pahit memulihkan diriku. Aku menyadari satu hal; yang bukan untukku, sekeras apa pun kupaksakan, tetap saja tak akan menjadi milikku. Yang ku perjuangkan sekuat usahaku, jika kau tak memperjuangkanku sepenuh hatimu, tetap saja kita akan berlalu.
Hidup terlalu pendek untuk dihabiskan dengan kesedihan berkepanjangan. Aku belajar menerima diri; bahwa aku memang bukan orang yang kau inginkan. Kelak, suatu hari nanti kau juga harus belajar menyadari. Bahwa kau sudah kulupakan dan bukan orang yang penting kemudian.
000377 | 899.221 3 BOY s c.1 | My Library | Tersedia |
000378 | 899.221 3 BOY s c.2 | My Library | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain