"Pada bait kesekian. Diksi-diksi yang berbaris, kehilangan arah setelah koma yang berkepanjangan. Mereka baru menyadari, bahwa dirinya hanyalah potongan tanya utusan Penyair yang Agung. Yang saling mencari penjelasan, saling mengartikan maknanya sendiri. Kemudian tetap menjadi tanya, tetap mencari dan menemukan." Untuk yang ketakutan dan bersembunyi. Untuk yang dibedakan dan diasingka…